Latest Post
Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Friday, 2 October 2015

Sejarah Singkat : Kenegerian Trumon (Aceh)

 Sumber Foto : http://travellinkaceh.blogspot.com
Kenegerian Trumon merupakan bagian dari salah satu kehulubalangan Kesultanan Aceh di daerah yang sekarang disebut Aceh Selatan.

Bangunan benteng Kuta Batee dibangun ketika Kerajaan Trumon dipimpin atau di bawah pemerintahan Teuku Raja Fansuri Alamsyah yang juga dikenal dengan sebutan Teuku Raja Batak. Dalam masa ini pula, Trumon meraih kejayaannya hingga berhasil mencetak mata uang sendiri sebagai alat tukar yang sah.

Teuku Raja Batak ini merupakan raja ketiga, menggantikan ayahnya bernama Teuku Raja Bujang yang sebelumnya menerima tahta dari kakeknya (ayah Raja Bujang) yaitu Teuku Djakfar selaku pendiri Kerajaan Trumon dan Kerajaan Singkil.

Bangunan bersejarah

Selain berfungsi sebagai benteng pertahanan ketika diserang musuh (penjajah), benteng ini juga digunakan sebagai kantor pusat pengendalikan pemerintahan oleh raja. Di dalamnya juga terdapat istana raja dan sebuah gudang tempat menyimpan barang-barang penting milik kerajaan.

Luas bangunannya sekitar 60 x 60 meter dengan tinggi sekira empat meter. Sedangkan tebal dindingnya mencapai satu meter dengan tiga lapisan. Dinding bagian luar terbuat dari batu bata, kemudian pasir setebal tiga puluh sentimeter dan dinding bagian dalam terbuat dari batu bata tanah liat.

Di sekeliling benteng terdapat balai sidang. Balai ini biasanya digunakan untuk kegiatan rapat atau sidang-sidang adat kerajaan yang dipimpin langsung oleh raja. Selain itu juga terdapat rumah sula (penjara). Sula adalah besi-besi yang diruncingkan dan terpancang di tanah sebagai tempat hukuman mati bagi penjahat yang divonis hukuman mati.

Pendiri kerajaan

Almarhum H. Mohammad Said, dalam bukunya Aceh Sepanjang Abad menceritakan, Kerajaan Trumon didirikan oleh seorang saudagar sekaligus pemuka agama (labai) berasal dari XXV Mukim Aceh Besar dalam abad ke-18. Ia tidak lain adalah Labai Daffa (Labai Dafna-sebutan Belanda) yang nama aslinya adalah Teuku Djakfar.

Raja ini sebelum mendirikan Kerajaan Trumon dan Singkil, sempat belajar agama Islam di Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya sehingga meraih gelar labai atau teungku, panggilan ulama dalam masyarakat Aceh.

Dengan demikian tidak heran, kalau Benteng Kuta Batee ini akhirnya selamat dan terhindar dari bencana gelombang tsunami, berkat doa Raja-raja Trumon yang terkenal alim heroik itu.

Sumber : (LINK)

Tuesday, 14 July 2015

PES 2013 Update Musim Transfer 2015 2016 Update 15 Juli 2015


Screenshots : Beberapa klub PES 2013 NEW TRANSFER 2015-2016!
NOTE : Bukan berarti Screenshots diatas hanya klub diatas yang ter-update. Insha Allah semua yang terpantau ane UPDATE semua.

PES 2013 (Pro Evolution Soccer 2013) sampai saat ini masih merupakan GAME FOOTBALL unggulan para GAMER olahraga bola tentunya. Namun seiring waktu sudah banyak PES keluaran baru. Mulai dari PES 2014 bahkan sekarang ini sampai PES 2015. Namun pada dasarnya PES 2013 masih menjadi minat utama GAMER yang dimainkan hingga saat ini.

Link update PES 2013 Update player musim 2015-2016 yang FIX nya belum keluar. Namun ane Update manual sendiri karena tidak sabar ingin memainkan NEW PLAYER pertengahan musim transfer akhir-akhir ini. Manual transfernya pun berdasarkan referensi yang JELAS dan FALID yang sudah secara RESMI berhijrah dari klub ke klub yang ada. Berhubung NEW TRANSFER PES 2013 Musim 2015-2016 sudah memasuki pertengahan masa TRANSFER, maka dari itu sata include MANUAL aja karena tidk sabar dengan pemain-pemain baru di klub yang baru pula.

Download Update PES 2013 Musim Transfer 2015-2016 ini saya UPDATE trakhir pada Tanggal 15 Juli 2015. Jadi jika ada kesalahan setelahnya terdapat, maka mohon dimaafkan. Hanya sekedar ingin membagi-bagi kepada AGAN-AGAN sesama GAMER. Semoga diakhri transfer musim nanti ane bisa melanjutkan TRANSFER COMPLETED nya diakhir bulan Agustus nanti.

Terima kasih..

PES 2013 Edit dan OPTION File terbaru update 15 Juli 2015
Link Download via mediafire : 

  1. Download Update Transfer Pemain Terbaru PES 2013 musim 2015-2016 melalui link di atas
  2. Ekstrak file yang sudah kamu download tadi dengan WinRAR
  3. Copy file EDIT.bin dan OPTION.bin, kemudian paste di :
    …\Documents\KONAMI\Pro Evolution Soccer 2013\save\
  4. Selesai
 Semoga bermanfat

Rekomendasi gunakan Patch sebelumnya 6.0 dan Ultimate PESEdit 2013 V2

Twitter : Aryawan Bancin AR

Tuesday, 24 February 2015

#KoinUntukAustralia Simbolik Ekonomi Indonesia Lemah | Seharusnya?

"Ulah "koin untuk Abbott" sebenarnya adalah simbol dari kemiskinan ekonomi kita, kalau memang negara berani kembaliin saja 10 kali lipat dari apa yang telah diberikan si Tony Abbott, bukan malah patungan dengan mengumpulkan koin"

Status diatas merupakan salah satu status kicauan sahabat saya Ali Akbar Hasibuan di facebook yang menurut saya memang benar adanya demikian. Hal ini akan lebih menarik jika dibahas secara mendalam..

Menarik menurut saya jika menggali kembali mengenai permasalahan #KoinUntukAustralia. Dan paling menariknya ialah menempatkan diri sebagai orang yang oposisi bahkan orang yang tidak sekedar ikut-ikutan. Berdiri diatas persepsi sendiri namun dengan landasaran dasar yang jelas. Bukan beararti MENERIMA dengan perlakuan steatment merendahkan dari sang perdana menteri Tony Abbott. Tetapi melainkan hanya saja menariknya menjadi bagian dari oposisi keduanya.

Dan lebih menariknya balasan dari bagian dari komentar :

"Gak repot sih, setuju bali nine tetap dihukum mati. Tapi yo aneh aja, kita dihina si Abbott terus kita tambah mempermalukan bangsa sendiri dgn dan kumpulan koin. Abbot ngasinya cash loh dan kita mau mbayarnya dgn patungan, udah patungan koin lagi, miskin banget dah negara ini.
"Di situ kadang saya merasa sedih"

Memang benar dan saya setuju dengan balasan yang lain bukan terletak pada NOMINALnya tapi pada aksi demikian yang merupakan bentuk keikutsertaan  masyarakat secara kesluruhan. Namun menurut saya akan lebih indahnya lagi jika SEANDAINYA langsung PEMERINTAH yang turun tangan dengan TEGAS. Langsung eksekusi saja tanpa menghiraukan. Dan pemerintahan langsung yang membayar dari kelipatan bantuan dari mereka (Bantuan Australia) dengan UANG NEGARA. Dan menurut saya itu lebih HIGHCLASS dimata dunia. Tanpa harus terlarut dengan bentuk gerakan TRADISIONAL (Pantung-pantungan Koin).

Dan yang perlu kita keteahui. Uang negara itu merupakan bentuk ikutserta seluruh MASYARAKAT INDONESIA. Tanpa harus RAKYAT ACEH yang susah payah untuk mengumpulkan koin segala. Karena KITA INDONESIA SATU KESATUAN dalam BINHEKA TUNGGALIKA. Dan saya yakin seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Pastinya SANGAT SETUJU jika UANG NEGARA ini digunakan dengan TEGAS dan BENAR untuk membayar atau kata halusnya MENGEMBALIKAN BANTUAN MEREKA (Australia) dengan kelipatan dari UANG NEGARA INDONESIA. Dan itu lebih menunjukkan negara yang lebih beribawa dan lebih kharismatik dimata DUNIA. Tanpa harus dengan cara seperti ini. Dan saya percaya seluruh masyarakat INDONESIA akan merasa bangga.

Hanya sekedar pandangan!
Penikmat diskusi BUKAN debat dalam caci maki.

Saturday, 21 February 2015

Tony Abott : Sisi Kepemimpinan dan Cemoohan


Dewasa ini, sepakat tidak sepakat, setuju tidak setuju di abad yang serba komersial ini. Kita krisis akan kepemimpinan yang sebenar-benarnya pemimpin yang di elu-elukan seperti khalaknya tauladan kita Nabi Muhammad Saw. Hal ini lah yang saat ini terjadi ditengah kondisi yang kurang akan mengenal tuhan.

Pemimpin yang berkelas, pemimpin yang mempunyai karakter dan prinsip yang baik. Bukanlah ia yang bisa dinilai dari level permukaanya saja ketika zona atau lingkungannya yang aman serta kondisi yang nyaman. Namun bagaimana bisa melihat pemimpin yang sebenar-benarnya berada dalam kondisi sebaliknya. Diantara sesuatu yang dilematis dan bahkan menimbulkan reaksi emosi tanpa dilandasi oleh pikir yang sehat. Hingga akan menimbulkan sesuatu pembeda menjalar ke suatu bentuk konflik.

Dalam pandangan aliran tradisional memandang konflik itu memang jelek. Tidak menguntungkan serta menimbulkan kerugian. Hingga seharusnya dihindari, dicegah dan diatasi.

  • Dalam pandangan behavioral memandang konflik itu alamiah dan wajar terjadi, sehingga konflik tidak selamnyamerugikan tetapi juga menguntungkan. 
  • Namun, dalam aliran interaksi memandang konflik seharusnya diciptakan. Karena jika suatu zona aman yang membuat suatu tersebut dalam kondisi yang selalu menguntungkan. Maka reaksi dan aksi (integrasi) yang seharusnya terbentuk tidak akan menarik seperti seharusnya. 
Dalam hal ini, saya hanya ingin mencoba menggali latar belakang mengenai konflik dilematis rakyat Aceh secara sosiologi terhadap pernyataan Perdana Menteri Australia sesuatu yang muncul ke level permukaan menjadi trending topik di Aceh. Namun sebelumnya tanpa harus menyalahkan dan tanpa harus membenarkan. Bukan berarti setuju. Bukan juga sesuatu yang tidak saya suka. Namun hanya sekedar tulisan biasa memandang dari sudut pandang yang lain untuk bahan intropeksi kita.

Dari ketiga pandangan diatas, mulai dari aliran tradisional, behavioral dan interkasi. Saya hanya ingin katakan. Jika anda semua berada dalam posisi Tony Abott dengan kondisi rakyat anda yang akan di eksekusi mati. Bagaimana sikap kepemimpinan anda seharusnya? Apakah anda diam saja ataua melakukan hal lain. Mencari solusi agar rakyat tidak di eksekusi bukan? Walaupun hingga pada akhirnya anda jatuh dalam keadaan yang menyalahi aturan yang bisa saja mengakibatkn konflik seperti saat ini.

Yang saya ingin katakan ialah dalam pandangan tradisional memang benar demikian sesuatu yang tidak seharusnya. Dan saya setuju akan itu. Namun jika berdalih ke aliran yang memandang konflik adalah hal yang wajar. Ya, saya juga demikian. Yang menjadi titik temunya yang ingin saya katakan ialah, berkaitan erat dengan aliran interkasi yang muncul yang diawali dari pernyatan “yang menyakitkan” dari sang perdana menteri ialah. Apakah kita akan tetap ingat bahkan mengenang jasa dari mereka yang telah membantu Aceh hingga sampai sekarang ini. Jawabanya pasti ia. Namun apakah dengan tanpa kondisi yang harmonis seperti ini kita akan mengingatnya? Jawabannya belum tentu.

Sudut pandang saya mungkin tidak berbanding lurus dengan yang lain. Bukan berarti saya berada dipihak antara pro dan kontra bahkan diantara kedua-duanya. Saya hanya ingin menggali sesuatu yang tidak muncul dibelakangnya secara sosiologis yang muncul kepermukaan tanpa mengenyampingkan saya sebagai rakyat Aceh khususnya.

Sikap dari pemimpin memanglah demikian, dia akan mencari segala cara demi melindungi rakyatnya. Dan saya melihat sosok itu pada Tony Abott meski pada akhirnya ia mencoba memainkan bentuk dramatisasi dengan mengangkat kembali suatu yang berada di masa lalu. Namun ini adalah hal yang sangat wajar. Namun tidak bisa dikatan suatu yang benar. Yang perlu digarisi bawahi ialah hal yang wajar tetapi bukan hal yang benar. Setiap pemimpin pasti memiliki gaya kepminpinan masing-masing. Demokratis, otoriter dan hal lainnya.

Memang beginilah keadaan suatu akan realita keadaan sesorang dalam memandang pernyataan. Kita hanya fokus pada permukaannya saja tanpa melihat sesuatu yang mendasari hingga hal demikian terjadi. Dan itu juga adalah suatu bentuk pola pikir yang wajar, namun tidak benar. Dalam tulisan ini yang ingin saya sampaikan ialah, mari melihat segala sesuatunya bukan hanya terfokuskan pada keadaan yang berada di level permukaannya saja. Apa lagi hal tersebut  menguntungkan anda pribadi baik secara emosional ataupun hal lainnya.

Dan terakhir sayang ingin katakan kembali. Bukan berarti saya suka dengan pernyataan dari ... tapi mencoba mlihat dari sisi lain. Dan untuk membuat diri kita lebih memahami. Mari coba pikirkan keadaan suatu kondisi yang tidak bersahabat dengan kita. Apa dan bagaimana sikap dan tindakan anda dari keadaan tersebut. Tentu dominannya melakukan hal yang SALAH dan itu WAJAR namun TIDAK BENAR.

Maksud saya suapaya hati kita juga terlalu keras. Jang terlalu memojokkan sesuatu yang menurut anda benar. karena kebenaran yang sebenarnya hanya milik Tuhan. Terlepas dari keihklasan biarkan Allah yang memutuskan pada tiba masanya.

Friday, 17 October 2014

Salam Prabowo Subianto Untuk Sahabat

Sahabatku sekalian,

Saya tahu banyak diantara kalian yang merasa masih tidak menerima, masih terluka, karena kita telah dikhianati oleh sistem yang tidak baik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita harus menimbulkan perpecahan di bangsa kita.

Seperti sahabat ketahui, dalam berpolitik saya selalu mengutamakan keutuhan bangsa dan kejayaan Republik Indonesia. Saya paham bahwa ada negara-negara tertentu yang selalu ingin Indonesia pecah. Ada yang ingin rakyat Indonesia tetap tergantung sama mereka. Karena itulah saya ingin menjaga persatuan nasional.

Setelah saya renungkan mendalam, saya melihat di pihak PDIP dan koalisi mereka masih banyak patriot-patriot, anak-anak Indonesia yang juga cinta bangsa dan negara dan rakyat. Karena itulah saya memilih untuk terus berjuang untuk nilai-nilai yang kita pegang teguh yaitu Pancasila, UUD 1945 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merauke yang kuat, yang adil, yang sejahtera, yang berdiri di atas kaki kita sendiri dan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Saya akan terus perjuangkan nilai-nilai itu, tetapi dalam kerangka senantiasa menjaga jangan sampai terjadi perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia. Kita harus ingat bahwa pihak yang berseberangan dengan kita dalam sebuah pertarungan politik tidak serta merta dan tidak otomatis harus menjadi musuh kita.

Dari sejak awal saya katakan bahwa pesaing kita adalah saudara kita juga. Memang ada pihak-pihak yang penuh kebencian, prasangka buruk, keserakahan, kedengkian dan jiwa yang curang. Tapi ingat dari awal saya menganjurkan kepada lingkungan saya, pendukung saya, sahabat-sahabat saya, apa yang saya tuntut dari diri saya sendiri yaitu berjiwalah sebagai seorang kesatria, sebagai seorang pendekar. Kalau ada pihak yang menebarkan kebencian, fitnah, kepada kita bukan berarti kita harus balas dengan sikap yang sama. Janganlah fitnah kita balas fitnah, janganlah kebencian kita balas kebencian. Janganlah kita bertindak sebagai individu yang berjiwa Kurawa.

Itulah sikap saya, dan karena itulah saya memilih jalan yang saya tempuh sekarang. Bukan berarti kita merendahkan nilai-nilai kita atau perjuangan kita. Semakin kita merasa benar, semakin pula kita harus rela menghormati orang lain, pihak lain. Kalau orang lain menghormati kita, kita menghormati orang tersebut. Bahkan kalaupun mereka tidak hormat pada kita, tidak ada salahnya kita menghormati terus.

Saya mohon semua pendukung-pendukung saya untuk memahami hal ini. Saya mengerti sebagian dari saudara-saudara belum bisa menerima sikap saya. Tetapi percayalah, seorang pendekar, seorang kesatria harus tegar, harus selalu memilih jalan yang baik, jalan yang benar. Menghindari kekerasan sedapat mungkin. Menjauhi permusuhan dan kebencian.

Sahabat, kita bukan pihak penakut. Sejak dari masa muda, saya pernah hidup sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia. Berkali-kali saya terlibat dalam operasi-operasi militer, dalam kontak-kontak tembak dengan musuh negara. Saya paham apa artinya kekerasan. Karena itulah saya sadar bahwa seorang pemimpin sejati, pemimpin yang bertanggung jawab selalu harus memilih jalan yang sejuk. Apalagi kalau ini adalah untuk menjaga kepentingan, keutuhan bangsa yang kita cintai.

Sahabat, kita harus tetap militan, kita harus tetap patriotik. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Kalau kita hormat bukan berarti kita menyerah. Kalau kita sopan bukan berarti kita meninggalkan perjuangan kita. Tapi kita harus selalu berusaha mencari jalan yang damai, jalan yang baik. Kita harus selalu mengutamakan persaudaraan dan persahabatan.

Kalau semua usaha kita, pada saatnya nanti tetap tidak membuahkan sebuah hasil yang sesuai dengan kepercayaan dan cita-cita kita, dan keyakinan kita akan kepentingan bangsa dan rakyat, kalau bangsa Indonesia terancam, kalau kekayaan bangsa terus dirampok oleh bangsa lain, kalau kita sudah sekuat tenaga menciptakan kesadaran nasional, sebagai patriot dan pendekar bangsa kita harus tidak ragu-ragu mengambil tindakan yang dituntut oleh keadaan.

Saya sekali lagi menganjurkan kepada sahabat saya dan pendukung saya, marilah kita terus tegar. Marilah kita memperkuat diri, marilah kita menambah barisan kita. Yakinkan lingkungan kita semuanya, bangkitkan kesadaran nasional kita. Dulu saat Bung Karno bersama para pendiri bangsa memperjuangkan kemerdekaan, mereka pun berpuluh tahun harus membangun kesadaran nasional. Sekarang pun kita harus membangun kesadaran nasional, bahwa kita saat ini sedang diancam oleh bangsa-bangsa asing yang selalu ingin Indonesia pecah, Indonesia lemah dan selalu tergantung.

Dalam pertemuan saya dengan saudara Joko Widodo tadi saya sampaikan, bahwa saya merasakan di dalam hati sanubari Joko Widodo yang paling dalam beliau adalah seorang patriot. Beliau ingin yang terbaik untuk Indonesia. Oleh karena itu saya memilih untuk membangun silaturahmi dengan beliau, sesuai dengan ajaran-ajaran budaya nenek moyang kita.

Apalagi agama Islam yang saya anut, mengajarkan saya bahwa menjalin dan memelihara silaturahmi, persahabatan dan persaudaraan jauh lebih mulia dan bermanfaat daripada meneruskan prasangka buruk, rasa curiga, apalagi terjerat dalam kebencian dan permusuhan. Ibarat api tidak bisa dipadamkan dengan api, maka kebencian dan fitnah mari kita balas dengan berbudi luhur, berjiwa kesatria. Semakin difitnah, semakin difitnah, semakin dihina, kita akan semakin tegar.

Saya minta sahabat sekalian janganlah ragu kepada pilihan-pilihan saya. Janganlah mendorong saya untuk mengambil sikap yang tidak sesuai dengan jiwa saya sebagai ksatria. Janganlah mengira saya akan surut dalam perjuangan saya.

Saya juga telah sampaikan kepada saudara Joko Widodo bahwa perjuangan saya adalah membela UUD 1945 yang lahir 18 Agustus 1945, membela keutuhan NKRI, membangun suatu bangsa ber-Bhinneka Tunggal Ika yang aman, damai, kuat, adil, makmur dan sejahtera. Beliaupun menyatakan bahwa itu juga pegangan beliau. Saya juga katakan, kalau nanti dalam perjalanan Pemerintahan beliau ada kebijakan-kebijakan yang kurang menguntungkan rakyat, apalagi melanggar Pancasila dan UUD 1945 maka kami tidak akan ragu-ragu menyampaikan kritik kepada Pemerintah. Beliau menyambut ini dengan baik, dan beliau juga menyampaikan sewaktu-waktu akan mengundang saya untuk meminta pendapat dan masukan dari saya.
Terima kasih, saudara-saudara. Sahabatku dimanapun berada.

Wassalamualaikum.

Salam Indonesia Raya,

Prabowo Subianto, 17-10-2014

Thursday, 9 October 2014

Apa yang Baru di Kurikulum 2013 ?

Rasanya kuping mendadak gatal ketika tahu ada kurikulum baru, Kurikulum 2013. Sama dengan kebanyakan orang, respons awal yang muncul di benak saya; ganti lagi? Memang, saya bukan usia sekolah lagi, orang tua murid, guru, apalagi pemerhati dunia pendidikan. Tapi daripada berkomentar ‘asal bunyi’, saya akhirnya mengintip situs www.kemdiknas.go.id sebagai sumber utama info yang saya cari. Selain itu, saya kemudian berselancar ke berita-berita seputar Kurikulum 2013 supaya mendapat pemahaman yang berimbang.

Dulu sewaktu sekolah, saya tidak pernah memusingkan soal perubahan kurikulum. Mau berubah seperti apa pun, yang saya tahu tugas saya hanya belajar dan jangan nakal di sekolah. Sekarang, saya sesekali terusik jika ada berita tentang nasib anak sekolah saat ini. Ada tiga hal yang mengusik. Pertama, kasus bunuh diri karena tidak lulus Ujian Nasional (UN). Kedua, metode menghapal yang konon masih kental. Siswa tidak memiliki pemahaman yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya. Ketiga, beban pelajaran yang banyak sehingga waktu bermain berkurang. Kesibukan siswa seolah bersaing ketat dengan kesibukan orang tuanya sendiri.

Lalu, sampailah saya pada penerawangan Kurikulum 2013 ini. Seperti disebutkan di atas, saya bukanlah ahli dalam urusan pendidikan dan metode pembelajaran. Saya hanya berandai-andai jika masih sekolah dan belajar dengan Kurikulum 2013 ini.

Tematik-Integratik
Saya tidak menelaah lebih dalam alasan kenapa kurikulum perlu berubah. Kalau dikatakan kurikulum yang lama itu salah, saya akan protes. Berarti, saya produk pendidikan yang salah, dong. Ketika kurikulum dikatakan harus berubah sesuai zaman, saya sangat setuju. Ini bukan persoalan salah atau benar, tetapi bentuk mana yang cocok dengan perkembangan. Saya yakin pemerintah lewat Kemdikbud telah berpikir jauh ke depan. Pendidikan generasi yang sekarang sudah dipikirkan dengan kebutuhan di masa depan.

Begitu saya melihat buku seri mata pelajaran untuk SD, saya terpukau sendiri. Kurikulum 2013 ternyata mengusung metode tematik-integratik. Artinya, pelajaran dikumpulkan dalam tema-tema yang sesuai dengan perkembangan nalar anak dan kehidupan di sekelilingnya. Jenis-jenis mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan lain sebagainya, dipadukan dalam satu tema cerita.

Sebagai penulis, saya melihat ini disajikan dengan teknik story telling. Buku pelajaran disajikan seperti buku cerita, namun terkandung berbagai mata pelajaran. Penyajian ini menjadi menarik dan menyenangkan. Dulu ketika melihat buku pelajaran dengan judul ‘Matematika’, saya langsung lemes. Maklum, saya juga termakan rumor bahwa Matematika itu pelajaran tersulit. Di kurikulum yang integratik ini, mata pelajaran Matematika menyatu dalam satu tema bersama mata pelajaran yang lain.

Contohnya di buku kelas satu SD yang bertema Diriku. Pada subtema Aku dan Teman Baru, siswa diajarkan cara memperkenalkan diri dan memperkenalkan temannya. Setelah itu, cara perkenalan itu dilakukan sambil bernyanyi. Setelah bernyanyi, siswa diajak membuat kartu namanya sendiri lalu pindah ke bagian Mengenal Bilangan Bersama Teman Baru. Dari sini, siswa sedang diajarkan tata krama berkenalan, keberanian memperkenalkan diri, mengamati temannya, bernyanyi, menggambar, dan berhitung.

Setelah saya pikir, cara memperkenalkan teman seperti ini baru saya alami ketika mengikuti seminar atau pelatihan, jauh setelah saya lulus SD. Latihan seperti ini mengasah kemampuan mengamati sebagai salah satu modal dalam interaksi sosial.

Dari judul-judulnya saja, saya menangkap bahwa tema-tema itu diarahkan sebagai penguat fondasi karakter. Di buku kelas satu SD, tema-tema untuk semester satu adalah sebagai berikut; Diriku, Kegemaranku, Kegiatanku, dan Keluargaku. Andai saya masih SD, teman-teman saya akan cepat bisa membaca. Bayangkan, ketika kelas tiga SD, saya pernah ditugaskan guru untuk mengajarkan salah seorang teman yang belum lancar membaca!

Kembali kepada ketiga hal yang mengusik saya tadi. Dengan bentuk tematik-integratik, rasanya bisa meminimalkan pelajaran yang hanya mengandalkan hapalan semata. Jika terus dipertahankan hingga kelas enam, kasus bunuh diri karena tidak lulus UN semoga hanya menjadi sejarah saja. Selain itu, pembelajaran bukan menjadi sebuah beban karena dilakukan sambil bermain. Bahkan pada topik-topik tertentu, guru ditantang untuk melakukan pembelajaran di luar kelas.

Tadinya saya iri, kenapa dulu saya tidak mendapat pembelajaran seperti ini. Tapi karena kebutuhan zaman selalu berkembang, saya sadar bahwa metode pembelajaran akan berbeda setiap generasi. Dari yang saya sampaikan di atas, itu hanyalah secuil dari banyak hal baru di Kurikulum 2013. Maklumlah, yang beredar cuma berita kontra seputar kesiapan guru, distribusi buku, dan penyesuaian metode penilaian. Persoalan teknis selalu dibesar-besarkan hingga hal yang fundamental jadi terpinggirkan. Padahal, lebih baik repot sekarang demi menuai generasi unggul di masa depan, kan?

Wednesday, 8 October 2014

Kata Mohammad Nuh : Sikap Sang Menteri Pendidikan

Sudah sepantasnya sang menteri pendidikan memiliki penilaian tersendiri dan memiliki idealis pendidik yang sesuai dengan karakter pendidikan seutuhnya. Sehingga tidak diragukan lagi dari amanah yang disandangnya sebagai Sang menteri pendidikan. Muhammad Nuh beranggapan dan  memberi tanggapan mengenai ciri-ciri terdidik. yaitu :

  1. Ciri masyarakat terdidik itu tidak dengan gelar-gelar, entah itu profesor, doktor, tetapi lebih fungsional.
  2. Ciri pertama, apakah orang itu kalau dihadapkan pada suatu persoalan, pola pikirnya seperti apa?
  3. Kalau pola pikirnya how to solve the problem, menurut saya, itu sudah memenuhi kriteria well educated.
  4. Namun, kalau pola pikirnya how to create the new problem, maka meskipun dia profesor, meskipun dia doktor, dia belum well educated.
  5. Ada orang: apabila menemukan persoalan, dia bukan mencari solusi terhadap persoalan, tetapi persoalannya yang dipersoalkan.
  6. Karena tak bisa menyelesaikan, maka persoalannya dipersoalkan. Kami tak ingin itu, sebab rumus.kebutuhan persoalan itu adalah penyelesaian
  7. Ciri ke-2 0rang/masyarakat yang well educated, jika menyelesaikan persoalan, biayanya rendah, baik society, political , maupun economical cost-nya
  8. Kalau biaya penyelesaiannya mahal, berarti masyarakat itu belum well educated sebab masih ada cost effectiveness.
  9. Cirike-3, dalam selesaikan persoalan,the society yang well educated tak mau menabrak aturan/segala etika terkait dengan kesepakatan nilai-nilai kemuliaan
  10. Jika dengan biaya rendah, dalam penyelesaian persoalan harus menabrak aturan sampai etika, masyarakat itu pun belum termasuk kategori well educated
  11. Sebaliknya masyarakat itu disebut terdidik kalau dalam menyelesaikan berbiaya murah, dengan tetap menjaga aturan dan etika.
  12. Dan yang terakhir cirinya adalah kebisaan itu tepat pada waktunya. Ada orang yang biasa mengalami keterlambatan, itu ibarat dalam ujian.
  13. Taruhlah waktu ujian pukul 09.00-11.00, yang penting di dalam rentangan pukul 9-11 itu yang bersangkutan bisa mengerjakan soal.
  14. Yang sering kita jumpai, setelah pukul 11.00 tetaplah jawaban yang tadi sudah dikerjakan, dan dianggap selesai. Orang macam ini tidak termasuk well educated
  15. Jadi, well educated atau yang terdidik itu bisa mengerjakan pada saat ditetapkan jadi timely proper.
  16. Itulah peran pertama yang kita harapkan dari media massa. Mempunyai peran untuk edukasi. Peran ini belum cukup.
  17. Peran yang kedua adalah bagaimana memberdayakan, how to empower seluruh potensi yang kita miliki
  18. Sehingga media massa tak lagi sekadar how to strengthen pilar-pilar yang ada dalam masyarakat, tetapi juga ikut memberdayakan, ikut empowering.
  19. Ibrat anak,jika kakinya sudah kuat, lari pun bisa.Jika kakinya tak biasa diberdayakan menendang bola,dia pun tak bisa menendang dengan kecepatan tertentu.
  20. Peran ke-3. Seringkalii perkara kita rumit, maka media mohon tidak nambah kerumitan. Saya bukan politisi, dan tidak paham tentang ilmu politik
  21. Namun, setiap kali ada seseorang mengomentari kejadian politik, saya tersenyum, karena kebetulan saya ada di tempat kejadian.
  22. Yang sedang dibahas perpolitikan seperti apa dan yang dibahas seperti apa, sering sama sekali tidak nyambung.sering menggunakan akal pikirannya sendiri, tidak tentang fenomena itu.
  23. Mengapa? Karena para analis dalam menganalisis fenomena/kejadian politik sering menggunakan akal pikirannya sendiri, tidak tentang fenomena itu.
  24. Fenomena dipaksa diterjemahkan sesuai dengan alam pikirannya sendiri. Tak diterjemahkan ke kejadian sebenarnya sehingga kadang-kadang tidak nyambung.
  25. Dari situlah, kerumitan bertambah rumit, padahal yang kita butuhkan adalah pencerahan.
  26. Itulah 3 fungsi media: edukasi, pemberdayaan, dan pencerahan kita dedikasikan untuk membangun kenasionalan kita, bangsa kita. 
Terimakasih.

Monday, 22 September 2014

ANALISIS : Populasi 2050 | Demografi

Highlights

Penduduk Indonesia menduduki posisi ke empat terbesar di dunia setelah RRC (Republik Rakyat China, India dan Amerika. Laju pertumbuhan di dunia terus meningkat drastis dalam kurun priode tertentu.

Penduduk di Bumi menyentuh angka satu miliar orang pertamanya pada tahun 1800. Sedangkan untuk satu miliar keduanya hanya dalam kurun waktu 130 tahun, dan satu miliar ketiganya dalam kurun waktu 30 tahun. Dan yang paling mencengangkan ialah satu miliar terakhirnya hanya dalam kurun waktu 12-13 tahun. Sungguh peledakan penduduk yang sangat mengkhawatirkan jika melihat kondisi daya tampung dari Bumi itu sendiri.

Analisis 

Melihat dari data diatas, analisis saya mengenai peledakan penduduk kedepan, tepatnya pada tahun 2050. Penduduk Bumi yang jika akan mencapai 10,6 miliar populasi. Maka, perlu upaya nyata untuk mengatasi laju pertumbuhan penduduk tersebut. Menimbang, daya tampung bumi pada tahun 2050 nantinya Bumi hanya mampu menampung empat (4) miliar saja. Namun, melihat kondisi peledakan penduduk yang terjadi dewasa ini. Jika dipikirkan secara spontan maka kita membutuhkan tiga (3) Bumi lagi untuk menampung populasi yang lain. Mungkin hanya demikianlah yang sangat real dalam sikap yang diambil melihat pertumbuhan penduduk yang terjadi namun sangat-sangat tidak rasional.

Menurut dari hasil analisis saya, jika melihat latar belakang permasalahn kondisi dan situasi peledakan penduduk yang terjadi setiap tahunnya ada beberapa upaya yang dapat dilakukan. Diantaranya ialah  degan upaya pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk, dengan cara :
  • MENEKAN ANGKA KELAHIRAN. Upaya yang dapat dilakukan dengan cara pembatasan usia perkawinan muda. Saya melihat latar belakang masalah meledaknya kependudukan juga salah satunya tidak terkontrol nya usia pernikahan muda yang menyebabkan dalam satu keluarga tersebut dapat memproduksi keturunan.
  • PENGENDALIAN ANGKA KELAHIRAN. Upaya yang dapat dilakukan dengan cara pembatasan jumlah kelahiran setiap keluarga minimal dua (2).
Kesimpulan

 Kesimpulan dari analisis saya dalam upaya mengatasi populasi pertumbuhan penduduk fokus tahun 2050 iala ada dua.
  1. Menekan Angka Kelahiran
  2. Pengendalian Angka Kelahiran
TAMBAHAN :

Namun, jika menelaah secara dalam lagi, sebagian penyebab pertumbuhan penduduk yang terjadi dipengaruhi latar belakang pendidikan nya. Jika ia seorang akademis dan orang yang sudah memasuki zona modernitas. Maka untuk keturunan agak kurang jadi fokus perhatian. Karena biasanya orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan modern biasanya lebih mengutamakan karir dalam kehidupannya.

Analisis : Prof. Dr. H. Aryawan Bancin El-Asro, S.Sos., S.Sosio., M.A., M.Hsc., P.hD Alias Aryawan Bancin El-Asro

Thursday, 18 September 2014

Dualisme dan Egoisme

Dualisme merupakan paham bahwa dalam kehidupan ini ada dua prinsip yang saling bertentangan atau tidak sejalan. Fenomena inilah yang terjadi sekarang melanda sistem pemerintahan Aceh dewasa ini. Disfungsi politik!. Mungkin itulah kalimat yang paling tepat untuk kondisi dan situasi pemerintahan Aceh sekarang ini. Dimana begitu terlihat jelas dari kondisi prihal tidak berfungsi secara normal atau terganggu fungsinya ketika sang penguasa yang tidak harmonis lagi menjalankan pemerintahan yang semestinya. Kebutuhan, kepentingan atau sekedar perhatian????. Perselisihan yang tidak ada habis-habisnya. Jika kita tilik lebih dalam lagi, ujung-ujungnya akan mencari siapa benar dan siapa salah. Suatu sistem perpolitikan yang tabu dinegeri ini sering terjadi.

Memang hal yang sangat wajar ketika dualisme terjadi dipangkuan sang pemimpin negeri ini. Karena sifat manusia yang memang tidak akan pernah ada yang sama. Akan selalu ada saja perbedaan-perbedaan terdapat didalamnya. Apalagi menyangkut hal ideologi politik (plotical ideology) yang akan selalu memunculkan kelompok-kelompok yang pro dan kontra. Timbulnya kelompok-kelompok dikarenakan dua sifat manusia yang bertentangan satu sama lain; disatu pihak dia ingin bekerja sama, di pihak lain dia cenderung untuk bersaing dengan sesamanya. Begitulah politik.

Tapi sadarkah sang pemimpin pemegang tahta mahkota ini dengan amanahnya???. Apakah kami harus melihat diantara mereka yang berselisih sebagai bagian dari program pemerintahan yang diagendakan???. Sampai kapankah ini akan terus berlanjut???. Disaat masyarakat sudah mulai resah dengan isu BBM (Bahan Bakar Minyak) yang akan mengalami kenaikan harga. Belum lagi MEA 2015 (Masyarakat Ekonomi Asean 2015) tinggal menunggu beberapa bulan lagi. Namun dari sang penguasa menyuguhkan tontonan-tontonan yang tidak diharapkan. Apa masih pantas seorang pemimpin intelektualitas negeri ini berdebat, egoisme, tidak peduli???. Ketika kesadaran, kepentingan pribadikah, kelompok kah, menjadi pemicu akan terlupanya bahwa mereka terpilih dari keinginan rakyat. Sudah sepantasnya, ego masing-masing ditinggalkan. Ingat! Ini ini untuk kepentingan rakyat dan keinginan rakyat sepantasnya setiap elemen yang ada dapat mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial yang bertentangan satu sama lain, suapaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan.

Pentingkah konflik?

Apa pokok pikiran yang terkandung dalam konflik? Mungkin akan terasa aneh bagi non akademis menanggapi prihal konflik. Konflik apapun dan sekecil apa pun pasti ingin sekali terhindar dari permasalah-permasalah yang ada. Karena konflik dianggap merupakan salah satu biang keladi dari perpecahan yang akan menyebabkan segregasi diantaranya. Namun tidak demikian dari pandangan seorang akademis. Konflik itu penting. Namun bukan untuk dicari maupun dikonsumsi.

(Gambaran Dahrendorf, 1976: 162) mengasumsikan teori konflik diantaranya: (1) setiap masyarakat tunduk pada proses perubahan; perubahan ada dimana-mana; (2) disensus dan konflik terdapat dimana-mana; (3) setiap unsur masyarakat memeberikan sumbangan pada disintegrasi dan perubahan masyarakat; dan (4) setiap masyarakat didasarkan pada paksaan beberapa orang anggota terhadap anggota lain.

Sederhananya, konflik akan terus ada sejalan dengan perubahan-perubahan yang ada. Karena sifatnya yang dinamis tergantung pada kebutuhan-kebutuhan yang menuntut bersifat memaksa. Namun titik pentingnya terletak pada mediasi menegahi yang akan menciptakan resolusi baru sebagai bahan baru yang akan digunakan dalam menyikapi perselisihan yang ada. Singkatnya, konflik itu penting. Namun, sejauh mana konflik itu mempengaruhi sosial politik yang ada tanpa harus menimbulkan anarkisme dimana-mana. Karena perubahan itu memang tidak bisa dihindarkan dan tidak menutup kemungkinan konflik akan tercecer dimana-mana. “Tidak ada sesuatu yang tetap atau permanen, kecuali perubahan itu sendiri” (Heraclitus). Seharusnya sikap kita sudah jelas yang seharusnya bukan mempersalahkan atau memperkeruh kembali masalah tersebut. Namun memikirkan jalan terbaik mengkaji ulang permasalahan pemerintahan Aceh saat ini dan mencari solusi memaparkan opsi yang kemudian akan diekseskusi untuk mencari resolusi terbaik.

Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial

 
Perilakun kolektif merupakan perilaku yang (1) dilakukan bersama-sama oleh sejumlah banyak orang, (2) tidak bersifat rutin, dan (3) merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu. Inilah Kondisi yang terjadi saat ini sungguh memprihatinkan ketika tuntutan demi tuntutan terus menerus gencar karena penuntutan hak yang tidak terpenuhi atau sebaliknya kegagalan selama pemerintahan yang tidak berjalan sesuai dengan janji-janji sebelumnya. Kita telah melihat bahwa pada umumnya kecendrungan masyarakat berperilaku dengan pedoman pada institusi yang ada dalam masyarakat. Namun yang sangat disayangkan ialah, ketika penyampaian hak tuntutan demi tuntutan selalu berakhir dengan langkah demonstrasi. Apakah demonstrasi begitu eksisnya dinegeri ini??? Apakah setiap permasalahan harus dilewati dengan jalur domonstrasi??? Apakah tidak ada pilihan lain selain demo dan demo???... gejala yang sangat penting dalam kehidupan kelompok manusia.

Masyarakat Aceh bukanlah masyarakat biasa. Terlihat jelas dari kemajuan diplomatiknya dalam kancah dunia perpolitikan yang ada. Namun, yang sangat disayangkan kembali ketika kepekaan suatu indvidu ataupun kelompok yang kolektif dengan gerakan sosial dilakukan dengan menempuh konsep demonstran. Alangkah indahnya dan baiknya jika suatu permasalahan yang ada dibicarakan terlebih dahulu secara face to face (tatap muka), rapat besar-besaran yang melibatkan setiap elemen masyarakat yang ada secara transparan dan terbuka, berunding atau sejenisnya. dengan mewakilkan setiap orang untuk bisa mengeksekusi permasalahan secara relevan dan dituntaskan dengan kepala dingin ketimbang harus mengambil jalur emosional besar kemungkinan yang dapat mengundang sifat anarkisme. Namun, apapun dan bagaimanapun itu semua akan kembali pada diri masing-masing dengan sikap institusi masing-masing. Ideologi, kepentingan kelompok penyakit yang sulit untuk bisa dihilangkan.

Wednesday, 25 December 2013

Tips Menjaga Waktu Agar Selalu Bermanfaat

Banyak orang yang sebenarnya memiliki waktu nilai lebih untuk lebih baik digunakan dalam hal yang lebih bermanfaat lagi. Namun kebanyakan dari mereka-mereka pengguna waktu dari karunia Allah ini menyepelekan waktu yang sempat ia jalani dan menggunakannya dalam hal-hal keburukan bahkan melewatkannya saja dengan sia-sia.

Dibelahan Eropa disana yang paling segar diingatan kita mengenai waktu ialah tentang dimana mereka-mereka mendefinisikan "WAKTU ADALAH UANG". Ya sudah jelas mereka mendefinisikan seperti itu. Melihat dominasi dari kaum mereka adalah kaum LIBERAL yang akan bebas dan terus berkompetisi untuk mencapai dunia.

Berbeda dengan pemaknaan waktu dalam Agama yang Indah ISLAM. Mengartikan "WAKTU ADALAH PEDANG". Memberikan makna agar kita khususnya sebagai manusia yang berfikir agar selalu senantiasa bisa menjaga waktu kita sebaik-baiknya. Namun, dalam tulisan ini memuat tentang tips-tips penjagaan waktu yang lebih efektif lagi insyaAllah sesuai dengan judul artikel diatas tentang TEORI ISI 2. makan teori isi dua disini ialah mungkin lebih terkhususkan bagi mereka yang sudah memiliki agenda harian yang sudah tersusun secara rapi. Namun, tidak juga terkondisikan dengan baik jika ada kegiatan hal lainnya yang bersifat mendadak maupun agenda yang seharusnya dijalalankan juga terjadi pembatalan atau semacamnya. Oleh karena itu, ada sedikit tips-tips bagaimana seharusnya kita bisa menjaga waktu dengan baik khususnya mereka yang dalam ranah seorang Activist yang memiliki seribu satu kesibukan. Tips-tips yang insyaAllah bisa kita gunakan diantaranya :
  •  Luruskan niat terlebih dahulu dan konsistensikan diri pada agenda yang dibuat
  •  Buatlah rincian agenda harian utama anda dengan secara detail mulai dari waktu hingga tempatnya
  • Kemudian buat kembali agenda kedua anda dan letakkan pada waktu yang rentangnya sama atau bisa dikondisikan sesuai kebutuhan jika seandainya agenda utama terkendala bisa menggunakan agenda keduanya
  • Namun apapun ceritanya. semuanya bisa saja gagal kalau anda sendiri tidak konsistensi diri anda dan kurangnya menghargai waktu
Mungkin itu saja semoga bermanfaat.. :D

Monday, 2 December 2013

Hati-Hati Dengan LDK!!!

Aktivitas kampus sangat padat merayap dengan kehadiran mahasiswa baru. Kehadiran mahasiswa baru menjadi satu kegembiraan bagi setiap orang, bukan hanya kebahagiaan yang dirasakan oleh mahasiswa baru itu sendiri, akan tetapi juga kebahagiaan yang dirasakan oleh setiap orang. Pedagang suka cita menyambut mahasiswa baru, pemilik kos-kosan senang rumah kos mereka penuh terisi, civitas akademika gembira dan sangat gembira dengan pemberlakuan UKTB yang mencekik leher orang tua mahasiswa (he he terkesan tendensi ), para penebar ideologi sudah mulai bekerja keras dengan gaya dan bendera masing-masing. Dimulai dari ideologi islamis ekstrim sampai sosialis-komunis bahkan aliran sesat mulai memata-matai si MABA yang katanya masih culun dan lurus.
Tulisan ini saya buat tanpa ingin menjatuhkan pihak manapun. Karna bagi saya selama kebaikan yang diperjuangkan, berarti kita satu warna, satu suara, satu gerak dan satu tujuan. Tulisan ini hanya pengalaman risih di lapangan yang saya dengar dan kerap dikonsumsi mahasiswa. Sekali lagi saya hanya seorang mahasiswa biasa yang punya hak untuk menilai dan setiap orang pun berhak untuk menilai apapun dan siapapun.
Proses penanaman ideologi di dunia kampus sangat santer. Pasalnya setiap bendera organisasi menjadi sangat-sangat agresif mengelola lahan basah nan subur ini. Baiklah, kenapa judul yang saya ambil di atas adalah “Hati-hati Dengan LDK!!!”. Berhubung karna selama ini yang kerap didengar oleh MABA adalah LDK dan doktrin yang pertama sekali mengisi batok kepala MABA adalah “HATI-HATI DENGAN LDK!!!”.
Ada yang bertanya pada saya “Kak, ada apa sih dengan LDK?” alis ini seketika terangkat. Saya memang bukan bagian dari LDK meski beberapa kali saya ikut pengajian tsaqafah islmiyah di mesjid jami. Saya tanya balik pada adik leting yang wajahnya menyiratkan ingin tahu yang dalam. “Memangnya kenapa dik?” ujar saya, “karna setiap saat kami selalu disampaikan harus berhati-hati dengan LDK, seolah-olah LDK itu merupakan sebuah lembaga tempat berkumpul orang-orang keji dan jahat, aku benar-benar penasaran dibuatnya. Senior selalu mengulang-ulang itu, kak”.
Nah, jelaslah bahwa LDK memang telah menjadi konsumsi pembicaraan banyak orang terkhusus MABA. Tidak ada organisasi paling banyak disebut-sebut selain dari LDK yang merata di hampir setiap fakultas. Terlepas dari stigma negatif yang disematkan oleh orang-orang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. LDK lagi, LDK lagi…
Marilah kita melihat setiap gerak-gerik LDK. Dan mengapa kita harus benar-benar berhati-hati dengannya. Orang-orang di dalam LDK biasanya untuk yang akhwat (penyebutan untuk perempuan) berjilbab lebar, tentunya tidak seperti aku yang berjilbab musiman dan ikhwannya (penyebutan untuk yang laki-laki) diidentikkan dengan janggut meski ketua LDK nya sekarang tidak berjanggut.
Aku benar-benar kenal dengan orang-orang LDK. Sejauh ini mereka santun. Dan selalu menjaga diri. Mereka juga banyak yang berprestasi termasuk di tiga tahun terakhir ini MAPRES (Mahasiswa berprestasi) Unsyiah dari LDK. Kegiatan keagamaan sering dibuat, mulai dari pelatihan, seminar, talkshow, training motivasi, camping, seni dan lain-lain. Tidak ada yang aneh dengan acara-acara mereka. Tidak seperti yang disampaikan oleh adik lating tadi.
Ketakutan terhadap LDK yang diciptakan tentunya oleh orang-orang yang khawatir kampus menjadi lebih islami ini tidak berdasar. Kebencian tak berdasar. Dicari-cari alasan pembenaran untuk memusuhi LDK. Disinyalir ada upaya agar LDK menjadi musuh bersama. Ini yang sangat disayangkan dialam kebebasan kampus. Bahwa, setiap orang berhak untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan.
saya juga kadang berpikir dan mencari-cari alasan untuk membenci gerakan keislaman dalam ranah mahasiswa ini. Tapi tak juga saya temui alasan itu. Bahkan, kejadian tertentu saya alami sendiri. Ketika saya menggunakan jilbab agak lebaran sedikit ada yang bilang ke saya “eh, ke pake jilbab lebar. Anak LDK ya?” hah!. Apakah harus jadi anak LDK kalo pake jilbab lebar. Terus kalo bawa Al-Qur’an kekampus dan dibaca oleh kita lalu di cap pula LDK. Kalau sopan santun perangainya harus jadi anak LDK. Sungguh naïf sekali pandangan sempit ini.
Satu waktu saya bertanya kepada salah seorang pengurus LDK yang kukenal baik perangainya dan sholehah “LDK sering di isukan negative terus kak, apa gak risih masih tetap di LDK?” dia tersenyum dan nyantai sekali menjawab. Ini kata-kata darinya yang enggak pernah saya lupakan.
“ Kalau karna saya suka ke masjid dan menghidupkan masjid lantas orang sebut LDK, Saya Ikhlas disebut LDK. Jika karna saya sering membaca Al-qur’an maka disebut LDK, saya ikhlas disebut LDK. Jika karna saya aktif di pemerintah kampus untuk mengejawantah nilai-nilai islam, jika karna saya tidak merokok, jika karna saya sering mengajak shalat, jika karna saya semangat ikut kajian, jika karna saya puasa senin-kamis lantas saya disebut LDK. Maka saya ikhlas meski saya bukan anak LDK. Berarti LDK Itu bagus dan pilihan tepat untuk bergabung” luar biasa… ini bagi saya jawaban cerdas.

Hati-hati dengan LDK karna politik praktis! Kalupun iya, So what gitu lho. Bukankah politik bagian dari islam juga, yang penting politik yang santun dan damai.

Hati-hati dengan LDK karna LDK itu PKS! Nah, lho. Bukankan HMI, PII, KAMMI dll itu juga punya afiliasi partai. Kok sewot amat. Mana ada di dunia ini organisasi yang tanpa kepentingan golongan dan kelompok tertentu.

Hati-hati dengan LDK karna LDK itu sesat! Hadeuh… selama saya mantengin kegiatan LDK tak ada ajaran sesat yang disampaikan. Ada ada saja.

Hati-hati dengan LDK karna orang orangnya sok alim, kayak syurga Cuma miliknya! Itukan Cuma perasaan, jauhilah perasaan buruk apalagi tentang ibadah orang. Masak orang berbuat baik di cap sok alim.

Hati-hati dengan LDK karna dia haus kekuasaan, pengen nguasain BEM! What? Ini lebih parah. Jadi, yang boleh naik BEM itu selain orang LDK. Kok segitunya amat. Semua orang punya hak untuk memilih dan dipilih. Begitukan alam demokrasi yang kita pahami.

Hati-Hati dengan LDK sering pake-pake bahasa syurga (ana, antum, afwan, syukran)! Biasa saja, karna mereka sedang berusaha mencintai bahasa alqur’an.

Hati hati dengan LDK!
Hati hati dengan LDK!
Hati hati dengan LDK!
Hati hati dengan LDK!

Limpok, 10/9/13
Tania Abdurrahman

Menjaga Kebersihan Lingkungan


Kebersihan adalah keadaan bebas dari segala kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern sekarang, bukan itu saja yang dihadapi oleh masyarakat, namun ada bebrapa penyebab dari kurang terjaganya kebersihan lingkungan sehingga menyebabkan timbulnya penyakit. Baik bakteri, virus akibat dari sisa bahan-bahan kimia yang dikonsumsi sehari-harinya.

Kita perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak berbau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri mahupun kepada orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Namun, tidak semua masyarakat menyadari bahwasanya kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Masih banyak yang beranggapan kebersihan merupakan hal yang sepele. Contoh yang kecil, seperti pembuangan sampah sembarangan. Hampir rata-rata kebanyakan masyarakat bisa dibilang tidak peduli terhadap lingkungannya khususnya yang berada dipedalaman perdesaan.
Hal demikian yang saya temui di daerah sekitar pantai Alue Naga yang tidak tau menau masalah kebersihan lingkungan merka sendiri. Padahal, saat ditanya tentang kebersihan lingkungan itu sendiri. Mereka beranggapan memang kebersihan merupakan hal yang terpenting untuk dijaga kelestariaan kebersihannya. Namun, kenapa masih ada masyarakat yang membuang samapah sembaranagan?...


Lucunya lagi, disaat ada pihak-pihak tertentu yang mencoba melakukan tindakan untuk menjaga keberihan lingkungan setempat, seperti membuat sebuah peringatan pamplet bertuliskan seperti gambar disamping, masyarakat setempat memang tidak membuang sampah pada tempat yang sudah diperingatkan untuk tidak membuang samapah sepanjang pasar ini. Tetapi, mereka membuangnya disamping tempat peringatan untuk tidak membuang sampah tersebut. Memang jika kita memaknai secara cover dari peringatan teresbut, memang tidak ada larangan untuk membuang sampah sembarangan disampingnya, yang dilarangkan sepanjang jalan! (ckckckc… becanda)
Untuk menjaga kebrsihan, Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan menggunakan air dan sejenis sabun atau detergen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan penyakit  virus, bakteri, batuk dan lain-lain. Diharapkan kepada seluruh pihak, untuk bekerja sama saling mengingatkan betapa pentingnya kebersihan untuk menjaga kesehatan masyarakat menuju  masyarakat yang madani. Bukan berarti jika adalah seseorang pemerintahan, maka dia tidak ikut andil untuk bekerja sama. Semuanya harus bersatu untuk saling topang menopang tidak mengenal instansi-instansi tertinggi, semua berhak untuk berpartisipasi dan bertindak untuk mewujudakan kebersihan lingkungan yan aman tentran dan damai. Memulai dari hal yang terkecil seperti tidak membuang sampah sembarangan.