Latest Post

Wednesday 18 February 2015

Sosiologi Perkotaan : Kota

Ringkasan Tugas Sosiologi Perkotaan

Kelompok I
Aryawan Bancin
Arif Rahman Hakim
Yusra Mahdalena

KOTA
2.1. pengertian Kota
Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. (WIKIPEDIA)
Kota adalah daerah permukiman yg terdiri atas bangunan rumah yg merupakan kesatuan tempat tinggal dr berbagai lapisan masyarakat. (KBBI)
Kata kunci, kota pada umumnya dipandang :
-         Pusat pendidikan
-         Pusat kegiatan ekonomi
-         Pusat pemerintahan, dan lain-lain.
Jika ditinjau dari hirarki tempat, kota  memilik tingkat atau rangking yang lebih tinggi. Walaupun jika melihat dari sejarah perkembangannya kota itu berawal dari tempat pemukiman yang sederhana.

Pada zaman paleolitik sebelum mengenal adanya logam. Pada zaman itu sedikit-sedikit sudah menggunakan batu sebagai alat yang pada waktu itu gua-gua yang dianggap sebagai tempat tinggal itulah kota bagi mereka.

            Menurut Bintarto : “Dari segi geografi, kota dapat diartika sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis dan dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang diimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materilaistis dibandingkan dengan daerah belakangnya.
           
            Istilah kota dan daerah perkotaan dibedakan dari dua pengertian, yaitu kota untuk city, dan daerah perkotaan untuk urban. Istilah city diidentikkan dengan kota sedangkan urban berupa suatu daerah yang memliki suasana kehidupan dan kehidupan modern atau disebut daerah perkotaan.

            Menurut Noel P. Gist dan L. A. Halbert (1956) dijepang akumulasi (pengumpulan) aglomerasi (pemusatan) penduduk yang dapat digolongkan kota adalah akumulasi yang mempunyai penduduk sama atau lebih dari 30 ribu orang. Dinegeri Belanda batas untuk dapat dikatakan kota yaitu angka penduduk 20 ribu. Sedangkan indi, Sailan, Belgia dan Yunani batasnya adalah 5000 atau lebih. Untuk Meksiko, Amerika Serikat dan Venezuela batas yang diakui menjadi masyarakat kota adalah 2500 orang atau lebih. Di Argentina, Jerman Barat, Prancis, Portugal dan Ceko Slovakia angka batasnya adalah 2000 ke atas. Untuk Panama, Kolombia dan Irlandia memakai batas untuk 1500 orang. Untuk Selandia 1000 orang. Sedangkan Islandia kecil batasnya 300 atau lebih.

Penggolongan kota yang bersifat nonnumerik adalah penggolangan menurut fungsi. Seperti :
-         Kota pusat produksi : Biasanya dikelilingi oleh daerah-daerah penghasil bumi atau tambang
-         Kota pusat perdagangan : Biasanya sebagai tempat pusat perdagangan, walaupun sebenarnya tidak semua kota didominasi oleh kegiatan perdagangan.
-         Kota pusat pemerintahan : Pada umumnya tempat yang berfungsi sebagai pusat politk dan pemerintahan.
-         Pusat kota kebudayaan : Pada umumnya kota yang meiliki seni ciri khas kebudayaan yang masih kental dan melekat di kota tersebut sehingga bisa menjadi pusat pariwisata dan lain-lain.
-         Pusat kota kesehatan : Pada umumnya terdapat didaerah pegunungan yang memiliki udara bersih dan suhu yang sejuk.

2.2. Struktur Kota

Kategori Struktur kota pada dasarnya dilihat melalui  2 sisi yaitu: :
Dari sisi Fisikal:
-         Skeleton (
-         Framework ƒ ƒ
-         Network ƒ ƒ
-         Hirarki



Dari sisi Konseptual :
-         Dilihat dari aktivitas kota. Seperti pada siang hari kota betul-betul merupakan roda penghidupan penduduk kota dan sekitarnya. Sedangkan pada malam hari kota menjadi sunyi dan tenang (Kota mati)

Struktur penduduk kota dari segi umur menunjukkan bahwa mereka tergolong umur produktif. Berbeda dengan di desa kemungkina besar bahwa mereka yang berumur 65 tahun atau lebih suka suasana yang lebih tenang.

Struktur kota dilihat dari jenis-jenis mata pencaharian. Penduduk kota berada dibidang nonagraris. Sedangkan pedesaan lebih agraris. Kemudian kecenderungan masyarakat kota itu adanya segregasi atau pemisahan.


2.3. Ciri fisik kota
·         Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan
·         Tersedianya tempat-tempat untuk parkir
·         Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga
·         Adanya sarana ekonomi
·         Adanya gedung pemerintahan dan alun-alun
·          Tersedianya komplek perumahan
Ciri kehidupan sosial kota adalah sebagai berikut:
·         Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
·         Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
·         Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi maupun kondisi kehidupan.
·         Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
·         Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
·         Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
·         Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi. Karena hal inilah kemudian menyebabkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap acuh tidak acuh dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain. Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa ramah dan santun dalam berinteraksi.
·         Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
·         Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
·         Sikap penduduk bersifat individualistik dan matrelialistik.
·         Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
·         Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
·         Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
·         Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
·         Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.
·         Adanya keanekaragaman penduduk.
·         Pandangan hidup kota lebih rasional.
·          Masyarakatnya heterogen.
·         Mata pencaharian nonagraris.
·         Corak kehidupannya bersifat gesselschaft (hubungan kekerabatan mulai pudar).
·         Terjadi kesenjangan sosial antara golongan masyarakat kaya dan masyarakat miskin.
·         Menerapkan strategi keruangan, yaitu pemisahan kompleks atau kelompok sosial masyarakat secara tegas.
Pemekaran kota dan permasalahannya
Pemekaran kota adalah kenampakan luar dari perkembangan yang terjadi didalam kota. Pemekaran kota merupakan suatu hasil dan proses-proses kehidupan yang terjadi di dalam kota.
Bertambahnya penghuni kota,baik yang berasal dari penghuni kota maupun dari arus penduduk yang masuk dan luar kota mengakibatkan bertambahnya perumahan-perumahan,dan ini berarti berkurangnya daerah-daerah kosong di dalam kota. Misalnya semakin banyaknya anak-anak kota yang menjadi besar,maka semakin banyak pula diperlukan gedung-gedung sekolah. Kemudian seperti bertambahnya pelajar dan mahasiswa ini berarti juga bertambahnya sepeda dan kendaraan bermotor roda dua. Toko-toko,warung makan bahkan restoran bertambah terus sehingga makin mempercepat habisnya tanah-tanah kosong di dalam kota.
Suatu kota dalam kondisi umum akan selalu bertumbuh dan berkembang baik dimensi kenampakan fisik spasial dan dimesi non fisikalnya. Perkembangan ini diakibatkan adanya pertumbuhan penduduk dan berbagai aktivitas pembangunan, ekonomi, sosial, budaya, politik dan sebagainya pada kawasan tersebut yang berdampak terjadinya peningkatan kebutuhan akan lahan. Semakin bertambahnya penghuni kota maka semakin banyak pula akan lahan di sekitar pinggiran kota yang terpakai dengan membangun berbagai sarana prasarana di kawasan tersebut yang mengakibatkan terjadinya pemekaran kenampakan fisik spasial kota, walaupun banyak dampak negatifnya karena umumnya lahan dipinggiran kota adalah lahan-lahan pertanian yang masih produktif. Pemekaran fisik kota sebagai konsekuensi logis dari pertumbuhan kota, namun ke depan perlu di pikirkan solusi yang lebih baik dikarenakan perubahan tersebut juga sebenarnya memiliki banyak dampak negatif terutama bagi kelestarian lingkungan dan ketahanan pangan.
Akibat dari adanya pemekaran kota salah satunya yang sering muncul adalah kepadatan penduduk dan kemacetan lalu lintas. Permukiman sangat padat dan orang bisa berjam-jam di jalanan karena terjebak kemacetan. Masalah kota yang lain adalah pencemaran udara, kriminalitas, lahan permukiman yang sempit, dan kekumuhan karena sampah berserakan diman a-mana,masalah perumahan, kekurangan gedung sekolah dan lain sebagainya. Masalah-masalah yang terlalu banyak ini kemudian mendesak para pengatur kota untuk dapat mengatasi masalah tersebut. Gejala-gejala fisik,sosial dan ekonomi yang negatif seperti Kurangnya daya tampung perumahan bagi penduduk berpenghasilan kecil dan bagi para penganggur dari luar kota dapat memperluas daerah-daerah dan menambah para gelandangan. Kemudian dari keadaan tersebut timbullah berbagai bentuk kriminalitas dan polusi yang sangat mengganggu ketenangan di kota.
2.5. Kota Sbagai Lingkungan Hidup
Seperti apa yang dilihat sekarang secara sepintas merupakan pusat pelbagai kegiatan dari suatu wilayah tertentu, antara lain : pusat pengelompokan penduduk, pusat kegiatan ekonomi, kegiatan budaya, kegiatan politik. Ruang, waktu, dan potensi kemudahan sangat menentukan terjadinya dan perkembangan atau pemekaran kota.

Potensi kemudahan yang dimaksud di sini adalah site dan situation yang dimiliki oleh setiap kota.
“Site , merupakan kedudukan fisikal untuk suatu tempat, misalnya: kota     diperbukitan, kota sungai, kota pelabuhan , kota di padang pasir, dan        sebagainya.  
“Situation , merupakan sebagai posisi geografi dari suatu tempat. Dalam hal ini,    bagaimana hubungan kota itu dengan daerah belakangan dan bagaimana pula    hubungannya dengan kota-kota lain di serkitar.
2.6. Degradasi Lingkungan Hidup Kota
Kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup kota dapat dilihat dari dua segi :
pertama, dari segi fisik, Yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam, seperti; air yang sudah tercemar, udara yang sudah tercemar. Tercemarnya air dan udara ini menyebabkan gangguan kesehatan dan dapat juga mematikan penduduk kota.
Kedua, dari segi masyarakat, Yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri dan dapat menimbulkan kehidupan yang tidak tenang dan tidak tentram.
2.7. Jenis-jenis Degradasi Lingkungan Fisik dan Sosial
Ada beberapa sumber dan penyebab yang dapat merusak lingkungan hidup kota baik yang fisik maupun yang sosial.

Jenis-jenis pencemaran yang dapat digolongkan dalam degradasi lingkungan fisik :
1.      Pencemaran air
2.      Pencemaran udara

Beberapa penjelasan disampaikan sebagai berikut:
Pecemaran air, merupakan masalah regional dan tidak hanya menjadi masalah di kota. biasanya penduduk kota mengambil airnya dari air permukaan ( sungai, danau ) dan air tanah ( sumur ).
sumber pencemaran air yaitu:
a. Pengelandangan kota yang membuang sampahnya di mana mereka berada, tidak      pada tempatnya.
b. Pembuangan kotoran dari pabrik dan industri.
Pencemaran udara, merupakan masalah lingkungan nasional dan mengancam daerah yang luas. Udara dicemarkan oleh:
a. Kendaraan bermotor  yang banyan memadati jalanan kota.
b. emisi atau kotoran melalui asap pabrik yang sudah banyak terdapat di kota sekitarnya.
c. Kepadatan penduduk dan pembakaran sampah.
Jenis-jenis pencemaran  yang dapat di golongkan dalam degradasi lingkungan yang bersifat sosial:

1.      Kepadatan  kendaraan  atau kesibukan kendaraan  yang dapat menghambat      perjalanan, sehingga menimbulkan kekesalan dan kedongkolan para pemakai jalan.
2.      Tumpukan onggokan sampah yang mengganggu kesehatan dan keindahan lingkungan.
3.      Terlantarnya bangunan-bangunan di kota, sehingga menimbulkan pemandangan yang kurang sedap dan kadang-kadang dimafaatkan oleh gelandangan.
4.      Barang-barang terpakai dari mesin, plastik, metal, yang sukar dibasmi.


No comments:

Post a Comment