Lelah ini sperti menguliti,
Mengiris sampai ke tulang belulang berlari
Malas seperti menemani,
Senyumiku meski ku tak peduli tanpa hari.
Jangan, ingin rasanya segera berakhir.
Oh.. Ketika keluh meluap kepermukaan,
Merebak bak hamparan dedaunan yg berdzikir berguguran.
Ada kala ku memberontak,
Tapi ini masih awal,
Tapak mu masih berbekas,
Jangan kau keluh kan dengan titik nestapa yang masih di tunas muda...
Kusikapi hari, dengan gusar yang enggan pergi...
Seolah ia betah bermain disini,
Sudahlah, ini masih pagi, senja pun masih sembunyi...
Tak tau apa jadinya!
Mengiris sampai ke tulang belulang berlari
Malas seperti menemani,
Senyumiku meski ku tak peduli tanpa hari.
Jangan, ingin rasanya segera berakhir.
Oh.. Ketika keluh meluap kepermukaan,
Merebak bak hamparan dedaunan yg berdzikir berguguran.
Ada kala ku memberontak,
Tapi ini masih awal,
Tapak mu masih berbekas,
Jangan kau keluh kan dengan titik nestapa yang masih di tunas muda...
Kusikapi hari, dengan gusar yang enggan pergi...
Seolah ia betah bermain disini,
Sudahlah, ini masih pagi, senja pun masih sembunyi...
Tak tau apa jadinya!
No comments:
Post a Comment