Oh, iya...
Pagi datang lagi, siang pun siap-siap menyegerakan diri,
Dalam penapakan hari yg melaju kadang tertawa, terkadang pula ia hanya diam.
Iya, benar...
Jelaskan dalam peratapan.
Ratapan langit mnunggu diatas, mencengkrama dalam sayupan angin yang spoi-spoi,
Ketika senja ingin ikut bermain pada waktunya yang belum tiba.
Jelas, jelaskan!
Lihatlah pada kantung mata itu...
Kau kan temu indahnya jika engkau pahami...
Biarkan saja ia berkata,
Sudah,
Sudahlah..
Masih ada bejana kosong yang perlu di isi,
Untuk apa mencari dalam kejauhan kalau dalam dekatmu masih tak bisa engkau syukuri,
Sejauh mata mu ku erami...
Pagi datang lagi, siang pun siap-siap menyegerakan diri,
Dalam penapakan hari yg melaju kadang tertawa, terkadang pula ia hanya diam.
Iya, benar...
Jelaskan dalam peratapan.
Ratapan langit mnunggu diatas, mencengkrama dalam sayupan angin yang spoi-spoi,
Ketika senja ingin ikut bermain pada waktunya yang belum tiba.
Jelas, jelaskan!
Lihatlah pada kantung mata itu...
Kau kan temu indahnya jika engkau pahami...
Biarkan saja ia berkata,
Sudah,
Sudahlah..
Masih ada bejana kosong yang perlu di isi,
Untuk apa mencari dalam kejauhan kalau dalam dekatmu masih tak bisa engkau syukuri,
Sejauh mata mu ku erami...
No comments:
Post a Comment