Sumber Foto : http://travellinkaceh.blogspot.com
Kenegerian Trumon merupakan bagian dari salah satu kehulubalangan Kesultanan Aceh di daerah yang sekarang disebut Aceh Selatan.
Bangunan benteng Kuta Batee dibangun ketika Kerajaan Trumon dipimpin
atau di bawah pemerintahan Teuku Raja Fansuri Alamsyah yang juga dikenal
dengan sebutan Teuku Raja Batak. Dalam masa ini pula, Trumon meraih
kejayaannya hingga berhasil mencetak mata uang sendiri sebagai alat
tukar yang sah.
Teuku Raja Batak ini merupakan raja ketiga, menggantikan ayahnya
bernama Teuku Raja Bujang yang sebelumnya menerima tahta dari kakeknya
(ayah Raja Bujang) yaitu Teuku Djakfar selaku pendiri Kerajaan Trumon
dan Kerajaan Singkil.
Bangunan bersejarah
Selain berfungsi sebagai benteng pertahanan ketika diserang musuh
(penjajah), benteng ini juga digunakan sebagai kantor pusat
pengendalikan pemerintahan oleh raja. Di dalamnya juga terdapat istana
raja dan sebuah gudang tempat menyimpan barang-barang penting milik
kerajaan.
Luas bangunannya sekitar 60 x 60 meter dengan tinggi sekira empat
meter. Sedangkan tebal dindingnya mencapai satu meter dengan tiga
lapisan. Dinding bagian luar terbuat dari batu bata, kemudian pasir
setebal tiga puluh sentimeter dan dinding bagian dalam terbuat dari batu
bata tanah liat.
Di sekeliling benteng terdapat balai sidang. Balai ini biasanya
digunakan untuk kegiatan rapat atau sidang-sidang adat kerajaan yang
dipimpin langsung oleh raja. Selain itu juga terdapat rumah sula
(penjara). Sula adalah besi-besi yang diruncingkan dan terpancang di
tanah sebagai tempat hukuman mati bagi penjahat yang divonis hukuman
mati.
Pendiri kerajaan
Almarhum H. Mohammad Said, dalam bukunya Aceh Sepanjang Abad
menceritakan, Kerajaan Trumon didirikan oleh seorang saudagar sekaligus
pemuka agama (labai) berasal dari XXV Mukim Aceh Besar dalam abad ke-18.
Ia tidak lain adalah Labai Daffa (Labai Dafna-sebutan Belanda) yang
nama aslinya adalah Teuku Djakfar.
Raja ini sebelum mendirikan Kerajaan Trumon dan Singkil, sempat
belajar agama Islam di Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya
sehingga meraih gelar labai atau teungku, panggilan ulama dalam
masyarakat Aceh.
Dengan demikian tidak heran, kalau Benteng Kuta Batee ini akhirnya
selamat dan terhindar dari bencana gelombang tsunami, berkat doa
Raja-raja Trumon yang terkenal alim heroik itu.
Sumber : (LINK)
No comments:
Post a Comment