Pendekatan teoritis dari Time and
Space (Waktu dan Ruang) erat kaitannya dalam Dimensi Sosial dan Teknologi ialah :
- Teori Fungsionalis (Emile Durkheim)
- Teori Interaksionisme Sombolik (Goerge Herbert Mead)
- Teori Konstruksi Sosial Fenomonologi (Alfred Schutz)
- Teori Modernisasi (Anthony Giddens)
Teori
Fungsionalisme (Emile Durkheim)
Fungsionalisme
struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi
dan antropologi
yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan
bagian-bagian yang saling berhubungan.
Durkheim mengungkapkan
bahwa masyarakat adalah sebuah kesatuan dimana di dalamnya terdapat bagian–bagian
yang dibedakan. Bagian-bagian dari sistem tersebut mempunyai fungsi masing–masing
yang membuat sistem menjadi seimbang. Bagian tersebut saling interdependensi
satu sama lain dan fungsional sesuai dengan fungsinya. Jika diantara kesatuan
itu sendiri tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. Maka akan terjadinya
disfungsi sehingga suatu tujuan yang sebelumnya tidak akan berjalan dengan baik
dan jelasnya.
Teori
Interaksionisme Simbolik (Goerge Herbert Mead)
Setip pesan baik berupa
verbal maupun non verbal yang dimaknai berdasarkan kesepakatan bersama oleh
semua pihak yang terlibat dalam suatu interaksi merupakan satu bentuk simbol
yang mempunyai arti yang sangat penting. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut.
Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka kita dapat mengutarakan perasaan,
pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan
oleh orang lain.
Simpulan ide dasar Mead :
- Mind (pikiran) - kemampuan untuk menggunakan simbol yang mempunyai makna sosial yang sama, dimana tiap individu harus mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lain.
- Self (diri pribadi) - kemampuan untuk merefleksikan diri tiap individu dari penilaian sudut pandang atau pendapat orang lain, dan teori interaksionisme simbolis adalah salah satu cabang dalam teori sosiologi yang mengemukakan tentang diri sendiri (the-self) dan dunia luarnya.
- Society (masyarakat) - hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya.
Teori interaksi
simbolik menyatakan bahwa interaksi sosial adalah interaksi symbol. Manusia
berinteraksi dengan yang lain dengan cara menyampaikan simbol yang lain memberi
makna atas simbol tersebut. Asumsi-asumsi: a. Masyarakat terdiri dari manusia
yang berinteraksi melalui tindakan bersama dan membentuk organisasi. b.
Interaksi simbolik mencangkup pernafsiran tindakan. Interaksi non simbolik
hanyalah mencangkup stimulus respon yang sederhana. Teori ini pada
kesimpulannya menyatakan bahwa Interaksi sosial pada hakekatnya adalah
Interaksi simbolik. Manusia berinteraksi dengan yang lain dengan cara
menyampaikan simbol, yang lain memberi makna atas simbol tersebut.
Teori
Konstruksi Sosial dan Teknologi (Alferd Schutz)
Konstruksi adalah
membangun kembali sesuatu yang sudah ada didalam masyarakat. Sesuatu yang sudah
ada, namun dibangun kembali hingga direkoronstruksi kembali.
Menurut teori ini ide
mengenai masyarakat sebagai alat realitas objektif yang menekan individu
dilawan dengan pandangan alternatif (yang lebih liberal) bahwa struktur
kekuatan dan ide mengenai masyarakat dibentuk dan diproduksi ulang dan juga
terbuka untuk diubah dan dikritik. Ada penekanan secara secara umum terhadap
kemungkinan untuk tindakan juga pilihan dalam memahami realitas. Eealitas
sosial harus dibuat dan diberikan makna (ditafsirkan) oleh aktor manusia. Ide
umum ini telah diformulakan dalam berbagai bentuk menurut ide teoritis lamanya
dan mewakili perubahan. Paradigma besar dalam ilmu manusia pada akhir abad
ke-20.
Secara sederhananya
konstruksi sosial dan teknologi dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada
ditengah-tengah masyarakat yang kemudian perannya diambil oleh teknologi.
Teori
Modernisasi (Anthony Giddens)
Modernisasi dalam ilmu sosial
merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan
yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan
akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur.
Teori modernisasi
menjelaskan tentang proses transformasi dari masyarakat tradisional
atau terbelakang ke masyarakat modern. Modernisasi merupakan proses perubahan terhadap
sistem ekonomi,
sosial
dan politik
yang berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara
dari abad ke-17 sampai ke-19 yang biasa kita ketahui dengan istilah
westernisasi kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya.
Menurut Welbert E More
modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional
atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola
ekonomis dan politis yang lebih baik.
Walt Whitman Rostow
mengidentifikasi bahwa ada lima tahapan dalam modernisasi, yaitu :
- Masyarakat tradisional: tahapan ini ditandai dengan kegiatan bertani dan barter
- Persiapan untuk tinggal landas: tahapan ini ditandai dengan adanya spesialisasi, produksi barang dan perdagangan. Selain itu, infrastruktur transportasi dikembangkan untuk mendukung perdagangan. Tahapan ini pada akhirnya mendorong adanya investasi.
- Tinggal landas: pada tahapan ini terjadi peningkatan industrialisasi dan ekonomi beralih dari pertanian ke manufaktur.
- Menuju kematangan: pada tahap ini terjadi diversifikasi ekonomi ke daerah baru dan sedikit ketergantungan pada impor.
- Konsumsi massa: pada tahap ini ekonomi menuju konsumsi massa dan pelayanan di sektor jasa semakin mendominasi.
No comments:
Post a Comment