New
Aktivitas kampus sangat padat merayap dengan kehadiran mahasiswa baru.
Kehadiran mahasiswa baru menjadi satu kegembiraan bagi setiap orang,
bukan hanya kebahagiaan yang dirasakan oleh mahasiswa baru itu sendiri,
akan tetapi juga kebahagiaan yang dirasakan oleh setiap orang. Pedagang
suka cita menyambut mahasiswa baru, pemilik kos-kosan senang rumah kos
mereka penuh terisi, civitas akademika gembira dan sangat gembira dengan
pemberlakuan UKTB yang mencekik leher orang tua mahasiswa (he he
terkesan tendensi ), para penebar ideologi sudah mulai bekerja keras
dengan gaya dan bendera masing-masing. Dimulai dari ideologi islamis
ekstrim sampai sosialis-komunis bahkan aliran sesat mulai memata-matai
si MABA yang katanya masih culun dan lurus.
Tulisan ini saya buat
tanpa ingin menjatuhkan pihak manapun. Karna bagi saya selama kebaikan
yang diperjuangkan, berarti kita satu warna, satu suara, satu gerak dan
satu tujuan. Tulisan ini hanya pengalaman risih di lapangan yang saya
dengar dan kerap dikonsumsi mahasiswa. Sekali lagi saya hanya seorang
mahasiswa biasa yang punya hak untuk menilai dan setiap orang pun berhak
untuk menilai apapun dan siapapun.
Proses penanaman ideologi di
dunia kampus sangat santer. Pasalnya setiap bendera organisasi menjadi
sangat-sangat agresif mengelola lahan basah nan subur ini. Baiklah,
kenapa judul yang saya ambil di atas adalah “Hati-hati Dengan LDK!!!”.
Berhubung karna selama ini yang kerap didengar oleh MABA adalah LDK dan
doktrin yang pertama sekali mengisi batok kepala MABA adalah “HATI-HATI
DENGAN LDK!!!”.
Ada yang bertanya pada saya “Kak, ada apa sih
dengan LDK?” alis ini seketika terangkat. Saya memang bukan bagian dari
LDK meski beberapa kali saya ikut pengajian tsaqafah islmiyah di mesjid
jami. Saya tanya balik pada adik leting yang wajahnya menyiratkan ingin
tahu yang dalam. “Memangnya kenapa dik?” ujar saya, “karna setiap saat
kami selalu disampaikan harus berhati-hati dengan LDK, seolah-olah LDK
itu merupakan sebuah lembaga tempat berkumpul orang-orang keji dan
jahat, aku benar-benar penasaran dibuatnya. Senior selalu
mengulang-ulang itu, kak”.
Nah, jelaslah bahwa LDK memang telah
menjadi konsumsi pembicaraan banyak orang terkhusus MABA. Tidak ada
organisasi paling banyak disebut-sebut selain dari LDK yang merata di
hampir setiap fakultas. Terlepas dari stigma negatif yang disematkan
oleh orang-orang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. LDK lagi, LDK
lagi…
Marilah kita melihat setiap gerak-gerik LDK. Dan mengapa
kita harus benar-benar berhati-hati dengannya. Orang-orang di dalam LDK
biasanya untuk yang akhwat (penyebutan untuk perempuan) berjilbab lebar,
tentunya tidak seperti aku yang berjilbab musiman dan ikhwannya
(penyebutan untuk yang laki-laki) diidentikkan dengan janggut meski
ketua LDK nya sekarang tidak berjanggut.
Aku benar-benar kenal dengan orang-orang LDK. Sejauh ini mereka
santun. Dan selalu menjaga diri. Mereka juga banyak yang berprestasi
termasuk di tiga tahun terakhir ini MAPRES (Mahasiswa berprestasi)
Unsyiah dari LDK. Kegiatan keagamaan sering dibuat, mulai dari
pelatihan, seminar, talkshow, training motivasi, camping, seni dan
lain-lain. Tidak ada yang aneh dengan acara-acara mereka. Tidak seperti
yang disampaikan oleh adik lating tadi.
Ketakutan terhadap LDK
yang diciptakan tentunya oleh orang-orang yang khawatir kampus menjadi
lebih islami ini tidak berdasar. Kebencian tak berdasar. Dicari-cari
alasan pembenaran untuk memusuhi LDK. Disinyalir ada upaya agar LDK
menjadi musuh bersama. Ini yang sangat disayangkan dialam kebebasan
kampus. Bahwa, setiap orang berhak untuk menyebarkan nilai-nilai
kebaikan.
saya juga kadang berpikir dan mencari-cari alasan untuk
membenci gerakan keislaman dalam ranah mahasiswa ini. Tapi tak juga
saya temui alasan itu. Bahkan, kejadian tertentu saya alami sendiri.
Ketika saya menggunakan jilbab agak lebaran sedikit ada yang bilang ke
saya “eh, ke pake jilbab lebar. Anak LDK ya?” hah!. Apakah harus jadi
anak LDK kalo pake jilbab lebar. Terus kalo bawa Al-Qur’an kekampus dan
dibaca oleh kita lalu di cap pula LDK. Kalau sopan santun perangainya
harus jadi anak LDK. Sungguh naïf sekali pandangan sempit ini.
Satu
waktu saya bertanya kepada salah seorang pengurus LDK yang kukenal baik
perangainya dan sholehah “LDK sering di isukan negative terus kak, apa
gak risih masih tetap di LDK?” dia tersenyum dan nyantai sekali
menjawab. Ini kata-kata darinya yang enggak pernah saya lupakan.
“
Kalau karna saya suka ke masjid dan menghidupkan masjid lantas orang
sebut LDK, Saya Ikhlas disebut LDK. Jika karna saya sering membaca
Al-qur’an maka disebut LDK, saya ikhlas disebut LDK. Jika karna saya
aktif di pemerintah kampus untuk mengejawantah nilai-nilai islam, jika
karna saya tidak merokok, jika karna saya sering mengajak shalat, jika
karna saya semangat ikut kajian, jika karna saya puasa senin-kamis
lantas saya disebut LDK. Maka saya ikhlas meski saya bukan anak LDK.
Berarti LDK Itu bagus dan pilihan tepat untuk bergabung” luar biasa… ini
bagi saya jawaban cerdas.
Hati-hati dengan LDK karna politik
praktis! Kalupun iya, So what gitu lho. Bukankah politik bagian dari
islam juga, yang penting politik yang santun dan damai.
Hati-hati dengan LDK karna LDK itu PKS! Nah, lho. Bukankan HMI, PII,
KAMMI dll itu juga punya afiliasi partai. Kok sewot amat. Mana ada di
dunia ini organisasi yang tanpa kepentingan golongan dan kelompok
tertentu.
Hati-hati dengan LDK karna LDK itu sesat! Hadeuh…
selama saya mantengin kegiatan LDK tak ada ajaran sesat yang
disampaikan. Ada ada saja.
Hati-hati dengan LDK karna orang
orangnya sok alim, kayak syurga Cuma miliknya! Itukan Cuma perasaan,
jauhilah perasaan buruk apalagi tentang ibadah orang. Masak orang
berbuat baik di cap sok alim.
Hati-hati dengan LDK karna dia
haus kekuasaan, pengen nguasain BEM! What? Ini lebih parah. Jadi, yang
boleh naik BEM itu selain orang LDK. Kok segitunya amat. Semua orang
punya hak untuk memilih dan dipilih. Begitukan alam demokrasi yang kita
pahami.
Hati-Hati dengan LDK sering pake-pake bahasa syurga
(ana, antum, afwan, syukran)! Biasa saja, karna mereka sedang berusaha
mencintai bahasa alqur’an.
Hati hati dengan LDK!
Hati hati dengan LDK!
Hati hati dengan LDK!
Hati hati dengan LDK!
Limpok, 10/9/13
No comments:
Post a Comment